Jumat, 18 September 2015

September 1996



September 1996
Pagi yang indah disambut dengan mentari yang tersenyum lebar, hingga embun pun berlalu, suara riuh burung pun sontak terdengar namun  Perut Umakku mulai terasa mulas, tak tau kenapa dan akhirnya terjawab sudah pada saat hari mulai menjelang siang, ternyata aku mau melihat dunia dan memaksa untuk keluar (Lahir) , menurut cerita Umakku pada saat itu hanya ada nenekku yang menemani karena Bapakku sibuk mencari bidan ataupun dukun beranak tetapi Bapakku tidak menemukan bidan ataupun dukun beranak akhirnya dengan rasa panik Bapakku pun pulang kerumah dan ternyata aku sudah lahir hanya dengan bantuan nenekku yang penglihatannya sudah tidak baik lagi (rabun), dengan rasa bahagia kemudian Bapakku mengadzani aku, Umakku sangat hebat bukan tanpa bantuan bidan ataupun dukun beranak ia mampu melahirkan aku dengan selamat dan ia pun tetap sehat. Ibuku menikah dengan Bapakku pada saat ia berusia 27 tahun dan melahirkan aku pada umur 28 tahun lebih 2 hari, mungkin aku adalah kado untuk usia 28 tahunnya, aku lahir pada tanggal 19 september 1996 kira-kira pukul 11.30 WIB dengan berat dan panjang yang tak diketahui, karena aku lahir tanpa bantuan bidan ataupun dukun beranak. Aku terlahir dari Bapak yang berkulit hitam dan Umak yang berkulit Putih, menurut Umakku aku adalah perpaduan antara bapak dan umak tetapi yang versi jelek semuanya karena kenapa, aku gemuk, hitam dan berjalan dengan bentuk U (kelainan) turunan dari bapakku dan aku mempunyai alis dan rambut yang tipis, menyukai semua hal yang disukai ibuku, bahkan jari kuku pun turunan Umakku serta pinggul yang besar pun turunan dari ibuku, tak apalah tapi setidaknya aku sudah lahir dengan selamat dan sempurna tapi ada juga sisi baik yang aku dapat dari Bapakku yaitu aku memiliki tingkat kecerdasan yang lebih baik dibanding dengan saudari-saudariku. Aku mempunyai 3 saudari, yang pertama ialah anak dari Bapakku dengan pernikahannya yang pertama, kemudian ayukku yang kedua, aku dan adikku semuanya perempuan jadi bapakku yang paling ganteng dirumah kami. Sebelum menikah dengan Umakku, bapakku sudah pernah menikah kemudian gagal dan akhirnya menikah dengan umakku , beda usia bapak dan umak ialah sepuluh tahun, sangat jauh bukan. Sudah berbicara panjang lebar dan ternyata aku belum memperkenalkan namaku, namaku Angguspa Selvera, nama yang unik bukan menurut cerita cicik (adik ibu) ialah yang memberi aku nama tapi bukan Angguspa Selvera melainkan Angges Pa Silpira dan nama itu diambil dari nama penyiar Televisi TVRI Palembang yang bernama Marsilis Anggespa Silpira, penyiar tersebut pintar dan juga cantik jadilah aku diberi nama Anggespa Silpira karena cicik berharap aku tumbuh cantik dan pintar, dan karena bahasa daerah Pagaralam yang begitu Unik jadi ketika aku masuk SD ditulislah namaku Angguspa Selvera oleh guruku dan nama itupun sampai ke Ijazah aku, jadi sampai sekarang nama aku Angguspa Selvera tetapi teman-temanku masih memanggilku dengan nama Angges karena sudah terbiasa dengan nama tersebut tetapi ada juga temanku yang memanggilku dengan Angguspa, tak apalah karena apalah arti dari sebuah nama, itulah pikirku dan tujuan cicik aku sudah tercapai yaitu aku tumbuh dengan cantik dan pintar (memuji diri sendiri) hehehehehe, itulah sedikit kisah kelahiranku dan juga  September yang begitu berkah untuk keluarga kami.
0leh : Angges Selvera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar