September
1996
Pagi
yang indah disambut dengan mentari yang tersenyum lebar, hingga embun pun
berlalu, suara riuh burung pun sontak terdengar namun Perut Umakku mulai terasa mulas, tak tau
kenapa dan akhirnya terjawab sudah pada saat hari mulai menjelang siang,
ternyata aku mau melihat dunia dan memaksa untuk keluar (Lahir) , menurut
cerita Umakku pada saat itu hanya ada nenekku yang menemani karena Bapakku
sibuk mencari bidan ataupun dukun beranak tetapi Bapakku tidak menemukan bidan
ataupun dukun beranak akhirnya dengan rasa panik Bapakku pun pulang kerumah dan
ternyata aku sudah lahir hanya dengan bantuan nenekku yang penglihatannya sudah
tidak baik lagi (rabun), dengan rasa bahagia kemudian Bapakku mengadzani aku,
Umakku sangat hebat bukan tanpa bantuan bidan ataupun dukun beranak ia mampu
melahirkan aku dengan selamat dan ia pun tetap sehat. Ibuku menikah dengan
Bapakku pada saat ia berusia 27 tahun dan melahirkan aku pada umur 28 tahun
lebih 2 hari, mungkin aku adalah kado untuk usia 28 tahunnya, aku lahir pada
tanggal 19 september 1996 kira-kira pukul 11.30 WIB dengan berat dan panjang
yang tak diketahui, karena aku lahir tanpa bantuan bidan ataupun dukun beranak.
Aku terlahir dari Bapak yang berkulit hitam dan Umak yang berkulit Putih,
menurut Umakku aku adalah perpaduan antara bapak dan umak tetapi yang versi
jelek semuanya karena kenapa, aku gemuk, hitam dan berjalan dengan bentuk U
(kelainan) turunan dari bapakku dan aku mempunyai alis dan rambut yang tipis,
menyukai semua hal yang disukai ibuku, bahkan jari kuku pun turunan Umakku
serta pinggul yang besar pun turunan dari ibuku, tak apalah tapi setidaknya aku
sudah lahir dengan selamat dan sempurna tapi ada juga sisi baik yang aku dapat
dari Bapakku yaitu aku memiliki tingkat kecerdasan yang lebih baik dibanding
dengan saudari-saudariku. Aku mempunyai 3 saudari, yang pertama ialah anak dari
Bapakku dengan pernikahannya yang pertama, kemudian ayukku yang kedua, aku dan
adikku semuanya perempuan jadi bapakku yang paling ganteng dirumah kami.
Sebelum menikah dengan Umakku, bapakku sudah pernah menikah kemudian gagal dan
akhirnya menikah dengan umakku , beda usia bapak dan umak ialah sepuluh tahun,
sangat jauh bukan. Sudah berbicara panjang lebar dan ternyata aku belum
memperkenalkan namaku, namaku Angguspa Selvera, nama yang unik bukan menurut
cerita cicik (adik ibu) ialah yang memberi aku nama tapi bukan Angguspa Selvera
melainkan Angges Pa Silpira dan nama itu diambil dari nama penyiar Televisi
TVRI Palembang yang bernama Marsilis Anggespa Silpira, penyiar tersebut pintar
dan juga cantik jadilah aku diberi nama Anggespa Silpira karena cicik berharap
aku tumbuh cantik dan pintar, dan karena bahasa daerah Pagaralam yang begitu
Unik jadi ketika aku masuk SD ditulislah namaku Angguspa Selvera oleh guruku
dan nama itupun sampai ke Ijazah aku, jadi sampai sekarang nama aku Angguspa
Selvera tetapi teman-temanku masih memanggilku dengan nama Angges karena sudah
terbiasa dengan nama tersebut tetapi ada juga temanku yang memanggilku dengan
Angguspa, tak apalah karena apalah arti dari sebuah nama, itulah pikirku dan
tujuan cicik aku sudah tercapai yaitu aku tumbuh dengan cantik dan pintar
(memuji diri sendiri) hehehehehe, itulah sedikit kisah kelahiranku dan
juga September yang begitu berkah untuk
keluarga kami.
0leh :
Angges Selvera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar