Senin, 26 Oktober 2015

LAPORAN HASIL OBSERVASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 2



LAPORAN HASIL OBSERVASI
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 2



Di Taman Kanak Kanak Qolbun Salim  Jl.Nusantara,Inderalaya,Ogan Ilir


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan 2 yang dibimbing oleh Dra. Hj. Syafdaningsih, M.Pd



Disusun Oleh :

Angguspa Selvera
06141181419064






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
 UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015





KATA PENGANTAR

            Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dansyukur kepada Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Observasi ini sesuai  waktu yang telah di tentukan.
 Saya juga sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengizinkan saya untuk melakukan observasi ini di sekolah tersebut , khususnya bagi Kepala Sekolah, wali kelas dan siswa yang saya observasi, karena atas kerja sama yang baik saya bisa menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun dalam  rangka memenuhi salah satu  tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan 2. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 14 April 2015.Observasi ini dilakukan di TK Qolbun Salim Jl.Nusantara,Inderalaya,Ogan Ilir

Penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan  kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Demikianlah Laporan ini saya susun, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.


Indralaya,14 April 2015



                                                                                                            Penulis







DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………
BAB 1 Pendahuluan
A.Latar Belakang………………………………………………………………
B.Tujuan………………………………………………………………………
C.Sasaran Kegiatan…………………………………………………………….
D.Indikator ………………………………………………………………
E.Jenis Kegiatan………………………………………………………………

BAB 2 Pembahasan
A.Cerita Latar dan Isi Teori…………………………………………………….
B.Identitas Anak…………………………………………………………………
C.Hasil Observasi……………………………………………………………….

BAB 3 Penutup
A.Kesimpulan……………………………………………………………………
B.Lampiran………………………………………………………………………












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Banyak para guru dan pendidik sekarang yang kurang memahami bahwa beberapa metode yang sedang berkembang sekarang adalah metode yang sudah lama diterapkan, pada kenyataan metode-metode yang ada dewasa ini, merupakan pengembangan dari metode pendidikan yang dikembangkan dari teori-teori pendidikan dan perkembangan anak para ahli jaman dulu. Salah satu teori tersebut adalah teori dari Metode Montessori.  Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal abad 20. Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah.
Ciri dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri pada anak dan pengamatan  klinis dari guru (sering disebut "direktur" atau "pembimbing"). Metode ini menekankan pentingnya  penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas fisik  dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktik. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan  peralatan otodidak (koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep.
Walaupun banyak sekolah-sekolah yang menggunakan nama "Montessori," kata itu sendiri bukan  merupakan merk dagang, juga tidak dihubungkan dengan organisasi tertentu saja.
B.     Tujuan 
            Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi perkembangan anak usia 6 tahun di sekolah, apakah sesuai dengan teori Montessori atau tidak. Dan apakah perkembangan anak tersebut sesuai dengan teori perkembangan atau malah sebaliknya.
C.    Sasaran Kegiatan
1. Perkembangan Anak usia 6 tahun
2.Kemampuan Anak dalam Melaksanakan Perintah
3.Melihat kinerja para guru, apakah sesuai dengan Teori Montessori.

D.    Indikator
Kognitif         : Menempelkan gulungan kertas sesuai namanya.
  Fisik/Motorik : Membuka gulungan kertas dan Menempelkan pada tempatnya
Bahasa         : Mengucapkan kembali kata-kata yang ada di dalam gulungan kertas

E.     Jenis Kegiatan
Observasi


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Cerita Latar dan Isi Teori Montessori
Pada observasi kali ini penulis merujuk pada 4  anak yang akan dipantau dalam kegiatannya selama berada di lingkungan sekolahnya di TK Qolbun Salim Jl.Nusantara,Inderalaya,Ogan Ilir

Tujuan             : Observasi

Tempat            : TK Qolbun Salim

Alamat            : Jl.Nusantara,Inderalaya,Ogan Ilir


Hari/tanggal    : Selasa / 14 April 2015

Waktu                         : 07.00 WIB s/d

Kegiatan          : Memulai Pelajaran

Isi Teori Montessori
Menjelang akhir hayatnya, dalam buku From Childhood To Adolescence (Dari Masa Kanak-kanak ke Masa  Remaja), Montessori membuat sketsa tentang pandangannya mengenai penerapan metodologinya bagi  pendidikan jenjang menengah dan tinggi.
Dalam perkembangannya, metode Montessori ini banyak diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun akhirnya ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah yang dilakukan dengan penyesuaian perkembangan anak usia dewasa.
Ciri dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering disebut “direktur” atau “pembimbing”). Metode ini menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktek. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep.
1.      Prinsip pelaksanaan metode montessori
a.       Pendidikan anak usia dini ( early childhood )
Perhatikan segala pembiasaan dan pengetahuan dasar yang dibutuhkan dasar yang dibutuhkan anak sesuai dengan perkembangannya. Cara pembelajarannya juga disesuaikan dengan cara belajar anak yang khas, spontan tanpa tekanan, melalui bermain.



b.      Lingkungan pembelajaran ( the learning environment )
Usahakan lingkungan belajar sama dengan keadaan dan lingkungan anak, yaitu rumah. Montessori mengajak anak untuk melakukan pekeraan rumah seperti mencuci baju, mencuci perabot, atau memandikan boneka.

c.       Peran guru ( the role of the teacher )
Guru adalah fasilitator. Dalam proses pembelajaran, lingkungan diciptakan untuk menarik perhatian dan minat anak sehingga berkesan bagi anak. Dengan timbulnya kesan tersebut keingintahuan anak akan muncul sehingga banyak berkomunikasi dengan guru. Dalam hal ini guru mengikuti kebutuhan anak.

Aspek Metode Montessori
1: PENTINGNYA KEBEBASAN (CONCEPT OF FREEDOM)
2: STRUKTUR DAN KETERATURAN (STRUCTURE AND ORDER)
3: REALISTIS DAN ALAMI
4: KEINDAHAN DAN NUANSA
5: ALAT BERMAIN MONTESSORI (MONTESSORI MATERIALS)


B.     Identitas Anak

Berikut daftar identitas anak yang akan menjadi sasaran observasi kali ini, yaitu :
Nama                             : Putri Sartika

Tempat  Tanggal Lahir : Inderalaya, 14 Mei 2009
Nama Orangtua           Ayah               : Ahmad Basyid
Ibu                    : Siti Munawaroh
Pekerjaan Orangtua     Ayah               : Wiraswasta
                                    Ibu                    : IRT

Nama                             :  Lenita Nur Azizah
Tempat  Tanggal Lahir : Inderalaya, 11 Juli 2009
Nama Orangtua           Ayah               : Zubairi
                                    Ibu                    : Sri Wahyuningsih
Pekerjaan Orangtua     Ayah               : Buruh
                                    Ibu                    : IRT



Nama                             : Aura Kasih
Tempat  Tanggal Lahir : Palembang, 28 Juli 2009
Nama Orangtua           Ayah               :Amri
                                    Ibu                    :Elita
Pekerjaan Orangtua     Ayah               : Buruh
                                    Ibu                    : IRT

Nama                             : Desti Safitri

Tempat  Tanggal Lahir : Inderalaya, 03 April 2009
Nama Orangtua           Ayah               : Salbani
                                    Ibu                    : Komariah
Pekerjaan Orangtua     Ayah               : Karyawan Swasta
                                    Ibu                    : IRT

C.    Hasil Observasi

No
Nama
Waktu Pengamatan
Deskriptif
Opini
1.
Putri Sartika

16.00 wib
v  Membaca gulungan kertas
v  Melaksanakan tugas sesuai perintah gulungan kertas yang diberikan.
v  Berarti putri sudah mengerti apa maksud dari tulisan/perintah dari gulungan kertas.
v  Sudah bisa melaksanakan tugas dari gulungan kertas, jadi sesuai dengan teori montessori
2.
Lenita Nur Azizah
16.00 wib
v  Sudah bisa membaca gulungan kertas.
v  Memahami maksud dari gulungan kertas
v  Mampu menempelkan gulungan kertas sesuai isi tulisan.
v  Berarti lenita sudah memahami apa yang diperintahkan dari gulungan kertas tsb
v  Perkembangannya sudah sesuai dengan teori dan metode Montessori jadi bisa ditambah lagi denganperintah yang lain.
3.
Aura Kasih
16.00  wib
v  Mampu membaca
v  Belum mengerti maksud dari tulisan di dalam gulungan kertas.
v  Perkembangan membacanya sudah baik, tetapi ia belum sesuai dengan teori Montessori, karena ia belum bisa melaksanakan tugas dari gulungan kertas.
4.
Desti Safitri

16.00 wib
v  Mampu membaca isi gulungan kertas
v  Tidak melaksanakan tugas/perintah sesuai tulisan yang ada dalam gulungan kertas.
v  Berarti desi belum bisa mengembangkan kemampuannya sendiri, karena ia hanya bisa membaca tanpa mengerti maksud dari tulisan yang ada di gulungan kertas.






























BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
           Anak usia dini memang anak yang unik, mereka tumbuh dan berkembang secara berbeda-beda, sesuai tempo perkembangan masing-masing. Teori montessori  mengenai bermain dengan mandiri sangat baik, tetapi tentu tidak semua anak mampu berkembang sesuai teori ini, contoh saja seperti percobaan yang saya lakukan, dari 4 anak, hanya 2 anak yang mampu melaksanakan perintah sesuai gulungan kertas/permainan yang dibuat.
              Metode dan teori montessori menekankan pada kebebasan dan student center learning, jadi anak mengembangkan sendiri pengetahuannya, tetapi ada kelemahannya, yaitu anak jadi individualis karena bermain sendiri-sendiri dan juga kurang bersosialisasi dengan teman-temannya akibatnya anak kurang berkembang dalam sisi sosialisasi/interaksi sosial.
              Akhir kata, hanya ini yang dapat saya simpulkan, semoga hasil laporan ini bisa berguna dan juga mempunyai manfaat untuk semua yang membacanya.































B.Lampiran

Kegiatan anak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar