LAPORAN HASIL OBSERVASI
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 2
Di Taman Kanak Kanak Qolbun Salim Jl.Nusantara,Inderalaya,Ogan Ilir
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan 2 yang dibimbing oleh Dra. Hj. Syafdaningsih, M.Pd
Disusun Oleh
:
Angguspa
Selvera
06141181419064
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
KATA
PENGANTAR
Pertama dan yang utama,
penulis memanjatkan puji dansyukur kepada Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan Laporan Observasi ini sesuai waktu yang telah di
tentukan.
Saya juga sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah
mengizinkan saya untuk melakukan observasi ini di sekolah tersebut , khususnya
bagi Kepala Sekolah, wali kelas dan siswa yang saya observasi, karena atas
kerja sama yang baik saya bisa menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Psikologi Perkembangan 2. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 14 April 2015.Observasi ini dilakukan
di TK
Qolbun Salim Jl.Nusantara,Inderalaya,Ogan Ilir
Penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki
banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika penulisan. Oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Demikianlah Laporan ini saya susun, semoga laporan
ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Indralaya,14 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………
BAB 1 Pendahuluan
A.Latar Belakang………………………………………………………………
B.Tujuan………………………………………………………………………
C.Sasaran Kegiatan…………………………………………………………….
D.Indikator ………………………………………………………………
E.Jenis Kegiatan………………………………………………………………
BAB 2 Pembahasan
A.Cerita Latar dan Isi Teori…………………………………………………….
B.Identitas Anak…………………………………………………………………
C.Hasil Observasi……………………………………………………………….
BAB 3 Penutup
A.Kesimpulan……………………………………………………………………
B.Lampiran………………………………………………………………………
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Banyak para guru dan pendidik sekarang yang
kurang memahami bahwa beberapa metode yang sedang berkembang sekarang adalah
metode yang sudah lama diterapkan, pada kenyataan metode-metode yang ada dewasa
ini, merupakan pengembangan dari metode pendidikan yang dikembangkan dari
teori-teori pendidikan dan perkembangan anak para ahli jaman dulu. Salah satu
teori tersebut adalah teori dari Metode Montessori. Metode Montessori
adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori
perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di
akhir abad 19 dan awal abad 20. Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah
dan sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan
menengah.
Ciri dari metode ini adalah penekanan pada
aktivitas pengarahan diri pada anak dan pengamatan klinis dari guru
(sering disebut "direktur" atau "pembimbing"). Metode ini
menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan
tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep
akademis dan keterampilan praktik. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan
peralatan otodidak (koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep.
Walaupun banyak sekolah-sekolah yang menggunakan nama
"Montessori," kata itu sendiri bukan merupakan merk dagang,
juga tidak dihubungkan dengan organisasi tertentu saja.
B.
Tujuan
Tujuan diadakannya
observasi ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi perkembangan anak
usia 6 tahun di sekolah,
apakah sesuai dengan teori Montessori atau tidak. Dan apakah
perkembangan anak tersebut sesuai dengan teori perkembangan atau malah
sebaliknya.
C.
Sasaran
Kegiatan
1. Perkembangan Anak usia 6 tahun
2.Kemampuan Anak dalam Melaksanakan Perintah
3.Melihat kinerja para guru, apakah sesuai dengan Teori
Montessori.
D.
Indikator
Kognitif : Menempelkan gulungan kertas sesuai
namanya.
Fisik/Motorik : Membuka gulungan kertas dan Menempelkan pada tempatnya
Bahasa : Mengucapkan kembali kata-kata yang
ada di dalam gulungan kertas
E.
Jenis
Kegiatan
Observasi
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Cerita Latar
dan Isi Teori Montessori
Pada
observasi kali ini penulis merujuk pada 4 anak yang akan dipantau dalam kegiatannya
selama berada di lingkungan sekolahnya di TK Qolbun Salim
Jl.Nusantara,Inderalaya,Ogan Ilir
Tujuan
: Observasi
Tempat : TK Qolbun Salim
Alamat
: Jl.Nusantara,Inderalaya,Ogan
Ilir
Hari/tanggal
: Selasa / 14 April 2015
Waktu
: 07.00 WIB s/d
Kegiatan
: Memulai Pelajaran
Isi Teori Montessori
Menjelang akhir hayatnya, dalam buku From
Childhood To Adolescence (Dari Masa Kanak-kanak ke Masa Remaja),
Montessori membuat sketsa tentang pandangannya mengenai penerapan metodologinya
bagi pendidikan jenjang menengah dan tinggi.
Dalam perkembangannya, metode Montessori ini
banyak diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun akhirnya
ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah yang dilakukan dengan
penyesuaian perkembangan anak usia dewasa.
Ciri dari metode ini adalah penekanan pada
aktivitas pengarahan diri pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering
disebut “direktur” atau “pembimbing”). Metode ini menekankan pentingnya
penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan
peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktek.
Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi diri) untuk
memperkenalkan berbagai konsep.
1.
Prinsip
pelaksanaan metode montessori
a. Pendidikan
anak usia dini ( early childhood )
Perhatikan
segala pembiasaan dan pengetahuan dasar yang dibutuhkan dasar yang dibutuhkan
anak sesuai dengan perkembangannya. Cara pembelajarannya juga disesuaikan
dengan cara belajar anak yang khas, spontan tanpa tekanan, melalui bermain.
b. Lingkungan
pembelajaran ( the learning environment )
Usahakan
lingkungan belajar sama dengan keadaan dan lingkungan anak, yaitu rumah. Montessori
mengajak anak untuk melakukan pekeraan rumah seperti mencuci baju, mencuci
perabot, atau memandikan boneka.
c. Peran
guru ( the role of the teacher )
Guru
adalah fasilitator. Dalam proses pembelajaran, lingkungan diciptakan untuk
menarik perhatian dan minat anak sehingga berkesan bagi anak. Dengan timbulnya
kesan tersebut keingintahuan anak akan muncul sehingga banyak berkomunikasi
dengan guru. Dalam hal ini guru mengikuti kebutuhan anak.
Aspek Metode Montessori
1: PENTINGNYA KEBEBASAN (CONCEPT OF FREEDOM)
2: STRUKTUR DAN KETERATURAN (STRUCTURE AND
ORDER)
3: REALISTIS DAN ALAMI
4: KEINDAHAN DAN NUANSA
5: ALAT BERMAIN MONTESSORI (MONTESSORI
MATERIALS)
B. Identitas Anak
Berikut
daftar identitas anak yang akan menjadi sasaran observasi kali ini, yaitu :
Nama : Putri Sartika
Tempat Tanggal Lahir : Inderalaya, 14 Mei 2009
Nama Orangtua Ayah
: Ahmad Basyid
Ibu : Siti Munawaroh
Pekerjaan Orangtua Ayah
: Wiraswasta
Ibu : IRT
Nama : Lenita Nur Azizah
Tempat Tanggal Lahir : Inderalaya, 11 Juli 2009
Nama Orangtua Ayah
: Zubairi
Ibu : Sri Wahyuningsih
Pekerjaan Orangtua Ayah
: Buruh
Ibu : IRT
Nama : Aura Kasih
Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 28 Juli 2009
Nama Orangtua Ayah
:Amri
Ibu :Elita
Pekerjaan Orangtua Ayah
: Buruh
Ibu : IRT
Nama : Desti Safitri
Tempat Tanggal Lahir : Inderalaya, 03 April 2009
Nama Orangtua Ayah
: Salbani
Ibu : Komariah
Pekerjaan Orangtua Ayah
: Karyawan Swasta
Ibu : IRT
C. Hasil Observasi
No
|
Nama
|
Waktu
Pengamatan
|
Deskriptif
|
Opini
|
1.
|
Putri
Sartika
|
16.00 wib
|
v
Membaca gulungan kertas
v
Melaksanakan tugas sesuai perintah gulungan kertas
yang diberikan.
|
v
Berarti putri sudah mengerti apa maksud dari tulisan/perintah
dari gulungan kertas.
v
Sudah bisa melaksanakan tugas dari gulungan
kertas, jadi sesuai dengan teori montessori
|
2.
|
Lenita Nur
Azizah
|
16.00 wib
|
v
Sudah bisa membaca gulungan kertas.
v
Memahami maksud dari gulungan kertas
v
Mampu menempelkan gulungan kertas sesuai isi tulisan.
|
v
Berarti lenita sudah memahami apa yang
diperintahkan dari gulungan kertas tsb
v
Perkembangannya sudah sesuai dengan teori dan
metode Montessori jadi bisa ditambah lagi denganperintah yang lain.
|
3.
|
Aura Kasih
|
16.00 wib
|
v
Mampu membaca
v
Belum mengerti maksud dari tulisan di dalam
gulungan kertas.
|
v
Perkembangan membacanya sudah baik, tetapi ia
belum sesuai dengan teori Montessori, karena ia belum bisa melaksanakan tugas
dari gulungan kertas.
|
4.
|
Desti
Safitri
|
16.00 wib
|
v
Mampu membaca isi gulungan kertas
v
Tidak melaksanakan tugas/perintah sesuai tulisan
yang ada dalam gulungan kertas.
|
v
Berarti desi belum bisa mengembangkan kemampuannya
sendiri, karena ia hanya bisa membaca tanpa mengerti maksud dari tulisan yang
ada di gulungan kertas.
|
BAB
III
PENUTUP
Anak
usia dini memang anak yang unik, mereka tumbuh dan berkembang secara
berbeda-beda, sesuai tempo perkembangan masing-masing. Teori montessori mengenai bermain dengan mandiri sangat baik,
tetapi tentu tidak semua anak mampu berkembang sesuai teori ini, contoh saja
seperti percobaan yang saya lakukan, dari 4 anak, hanya 2 anak yang mampu
melaksanakan perintah sesuai gulungan kertas/permainan yang dibuat.
Metode
dan teori montessori menekankan pada kebebasan dan student center learning,
jadi anak mengembangkan sendiri pengetahuannya, tetapi ada kelemahannya, yaitu
anak jadi individualis karena bermain sendiri-sendiri dan juga kurang
bersosialisasi dengan teman-temannya akibatnya anak kurang berkembang dalam
sisi sosialisasi/interaksi sosial.
Akhir
kata, hanya ini yang dapat saya simpulkan, semoga hasil laporan ini bisa
berguna dan juga mempunyai manfaat untuk semua yang membacanya.
B.Lampiran
Kegiatan anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar